KOMUNIKASI GIZI
Diajukan
untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Komunikasi
Gizi dan Pelatihan 1
NAMA : MUSTIKA
WULANDARY
NIM : 11S10019
MATA KULIAH : Komunikasi
Gizi dan Pelatihan 1
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HUSADA BORNEO BANJARBARU
PRODI S1 GIZI
TAHUN AJARAN 2012/2013
HALAMAN PENGESAHAN
Karya
tulis ini beserta isinya dapat disetujui oleh Dosen Pembimbing Materi Komunikasi
Gizi dan Pelatihan 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Borneo Banjarbaru.
Banjarbaru, September 2012
Disetujui
:
Pembimbing
Materi Komunikasi Gizi dan Pelatihan 1,
Pramono,
SST Gizi, M. Si
HALAMAN MOTTO
MOTTO :
>>
Orang lain bisa, mengapa kita tidak bisa? Dan kita pun harus bisa dalam hal-hal
yang positif.
>>
Janganlah kalian haus dengan harta dunia melainkan hauslah dengan ilmu agama.
PESAN :
Jangan
berpikir “Apa yang harus aku dapat dan ambil manfaat dari orang lain”, Tetapi
berpikirlah “Apa yang bisa aku berikan kepada orang lain”. Dan “Jadikanlah diri
kita itu selalu dapat memberi manfaat kepada orang lain dalam kebaikan”.
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan
ini saya persembahkan sebuah hasil karya tulis yang nantinya bisa berguna dan
bermanfaat bagi para pembaca.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh,
Dengan
mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Yang selalu memberikan rahmat
kepada kita beserta karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul “Komunikasi Gizi”.
Manusia di dalam kehidupannya harus
berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau
masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa
sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama
dalam kelompok dan masyarakat. Dalam kelompok dan masyarakat inilah manusia dituntut
untuk dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik, khususnya tentang
masalah gizi, agar status gizi masyarakat lebih baik dengan adanya komunikasi
gizi.
Kiranya
begitulah yang dapat saya sampaikan. Oleh karena itu saya akan berupaya selalu
terbuka dan seobjektif mungkin terhadap kritik dan saran yang membangun guna
perbaikan dan kesempurnaan makalah ini,
Wassalaamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh,
Banjarbaru, September 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . .
HALAMAN MOTTO . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
HALAMAN PERSEMBAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . .
KATA PENGANTAR
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . .
DAFTAR ISI
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . .
BAB I
: PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A. Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . .
B. Perumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . .
C. Tujuan Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . .
D. Metode Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . .
E. Sistematika Penulisan . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . .
BAB II :
PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A. DEFINISI KOMUNIKASI GIZI
B. TUJUAN KOMUNIKASI GIZI
C. FUNGSI KOMUNIKASI GIZI
D. KONSEP DASAR KOMUNIKASI GIZI
BAB III :
PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
B. Saran-saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR PUSTAKA
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . .
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah
gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya tidak dapat
dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Masalah gizi
disamping merupakan sindrom kemiskinan yang erat kaitannya dengan masalah
ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dan juga menyangkut aspek pengetahuan
serta perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat.
Ada beberapa faktor penyebab yang
diduga menghambat masyarakat untuk mengkonsumsi gizi. Ketiadaan bahan gizi
murah merakyat dan yang paling disayangkan adalah ketidaktahuan masyarakat akan
gizi dan peran pentingnya dalam kehidupan manusia.
Faktor kemiskinan seringkali
diduga penyebab masyarakat kurang gizi. Pendapat ini tidak sepenuhnya benar.
Fakta yang lebih kuat menyatakan bahwa ternyata masyarakat kita belum
sepenuhnya memahami gizi dengan benar. Ada kesan bahwa gizi itu barang mewah
yang mahal dan orang miskin tidak akan mampu menyediakannya. Jelas ini adalah
opini yang salah dan berakibat fatal. Salah satu penyebab terjadinya kekurangan
gizi ini adalah perilaku masyarakat yang dapat membuat struktur keluarga
terpecah (pekerja migrasi, perceraian dll) yang pada akhirnya membuat anak
terlantar dan menjadi kurang gizi. Faktor lain yang juga cukup dominan adalah
kurangnya pengetahuan tentang gizi dan kesehatan para ibu atau keluarga yang
mengasuh dan memelihara anak/balita tersebut, juga rapatnya jarak kehamilan dan
kelahiran. Selain itu juga anak tidak mendapat cukup perhatian dan ASI, karena
ibunya sangat sibuk mengurusi anak yang banyak serta asupan makanan yang kurang
atau anak sering sakit/terkena infeksi. Ini karna kurangnya pengetahuan tentang
ilmu gizi. Dan berhubungan dengan proses penyampaian oleh ahli gizi (komunikasi
gizi).
Seorang
ahli gizi yang bekerja dalam ranah klinis,sangatlah penting mengetahui
komunikasi interpersonal yang baik agar dapat menggali data yang dibutuhkan dan
memberikan konsultasi yang mudah dipahami oleh pasien sehingga hasil konsultasi
dapat efektif dan mudah dilaksanakan. Selain itu Komunikasi gizi juga sangat
berperan penting dalam penyampaian suatu informasi maupun edukasi tetang
hal-hal yang berkaitan dengan suatu permasalahan gizi.
B. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah tersebut adalah
:
1. Apa itu komunikasi gizi?
2. Apa tujuan komunikasi gizi?
3. Apa fungsi komunikasi gizi?
4. Apa saja konsep dasar komunikasi gizi?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Menjelaskan pengertian komunikasi gizi, tujuan
komunikasi gizi, fungsi komunikasi gizi, dan konsep dasar komunikasi gizi
2. Untuk membantu penulis dan pembaca agar lebih
bijaksana dalam berkomunikasi dengan klien.
3. Berkomunikasi itu sangat dibutuhkan oleh
setiap manusia.
D. Metode Penulisan
Dalam
penulisan karya tulis ini penulis menggunakan metode pengambilan bahan lewat
internet, serta menjelaskan pembahasan berdasarkan Literator-literator dan
contoh-contoh yang relevan dan mudah dipahami.
E. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini penulis menyusun Bab demi
Bab, sebagai berikut :
BAB I
: PENDAHULUAN, berisikan : Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Metode Penulisan, Tujuan Penulisan, dan Sistematika Penulisan
BAB II : PEMBAHASAN, berisikan : Definisi Komunikasi Gizi, Tujuan
Komunikasi Gizi, Fungsi Komunikasi Gizi, dan Konsep Dasar Komunikasi Gizi
BAB III : PENUTUP, berisikan : Kesimpulan dan Saran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI KOMUNIKASI GIZI
Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Istilah komunikasi berasal dari kata latin Communicare atau
Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Jika kita
berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang
disampaikan kepada orang lain tersebut dapat dipahami. Beberapa definisi komunikasi
adalah :
1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan
lambang yang mengandung arti/makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang
terlibat dalam kegiatan komunikasi
2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku
atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan
3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan
informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain
4. Komunikasi adalah berusaha untuk
mengadakan persamaan dengan orang lain
5. Komunikasi adalah penyampaian dan
memahami pesan dari satu orang kepada orang lain
Ø Adapun komunikasi gizi adalah suatu
usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan
masyarakat khususnya dalam bidang gizi , dengan menggunakan berbagai prinsip
dan metode komunikasi, baik menggunakan komunikasi antar pribadi maupun
komunikasi massa.
B.
TUJUAN KOMUNIKASI GIZI
Hewitt
(1981), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik sebagai berikut:
1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu,
2. Mempengaruhi perilaku seseorang
3. Mengungkapkan perasaan
4. Menjelaskan perilaku sendiri atau
perilaku orang lain
5. Berhubungan dengan orang lain
6. Menyelesaian sebuah masalah
7. Mencapai sebuah tujuan
8. Menurunkan ketegangan dan
menyelesaian konflik
9. Menstimulasi minat pada diri sendiri
atau orng lain
Tujuan
Komunikasi gizi adalah : untuk mempengaruhi bahkan mengubah suatu perilaku gizi
masyarakat terhadap pola yang lebih sehat sehingga diharapkan dapat menciptakan
mayarakat yang sehat dan lebih baik.
Komunikasi merupakan suatu proses
yang mempunyai komponen dasar sebagai berikut :
Pengirim pesan , penerima pesan dan pesan
Sebagai seorang ahli gizi yang bergerak di bidang manajemen. Semua fungsi
manajer melibatkan proses komunikasi dibawah ini :
1. Pengirim pesan (sender) dan isi pesan
Pengirim pesan adalah orang yang
mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami
oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah
informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan
dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara
baik dan jelas.
Materi pesan dapat berupa :
a. Informasi
b. Ajakan
c. Rencana kerja
d. Pertanyaan dan
sebagainya
2. Simbol (isyarat)
Pada tahap ini pengirim pesan membuat
kode atau simbol sehingga pesannya dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya
seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota
badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan penyampaian pesan
adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah
tertentu.
3. Media (penghubung)
Adalah alat untuk penyampaian pesan
seperti ; TV, radio surat kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya.
Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan,
jumlah penerima pesan, situasi dsb.
4. Mengartikan kode (isyarat)
Setelah pesan diterima melalui indera
(telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima pesan harus dapat mengartikan
simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti dan dipahaminya.
5. Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang
dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun dalam bentuk code/isyarat tanpa
mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim
6. Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan
yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa
balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap
penerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk
mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat.
Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan
penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya
merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan
sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak.
Feedback yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi
balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan
menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang
diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat
menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta
keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
7. Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari
proses komunikasi akan tetapi mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena
pada setiap situasi hamper selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah
hal yang merintangi atau menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan
pesan yang diterimanya. Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan
atau meningkatkan aktifitas hubungan antara manusia atau kelompok.
C.
FUNGSI KOMUNIKASI GIZI
Pada
tataran teoritis, terdapat manfaat komunikasi dari dua perspektif, yaitu:
1.
Perspektif Kognitif. Komunikasi menurut Colin
Cherry, yang mewakili perspektif kognitif
adalah penggunaan lambang-lambang (symbols) untuk mencapai kesamaan makna atau
berbagi informasi tentang satu objek atau kejadian. Informasi adalah sesuatu (fakta,
opini, gagasan) dari satu partisipan kepada partisipan lain melalui penggunaan kata-kata
atau lambang lainnya. Jika pesan yang disampaikan diterima secara akurat, receiver
akan memiliki informasi yang sama seperti yang dimiliki sender, oleh karena itu
tindak komunikasi telah terjadi.
2.
Perspektif Perilaku. Menurut BF. Skinner dari
perspektif perilaku memandang komunikasi sebagai perilaku verbal atau simbolik
di mana sender berusaha mendapatkan satu efek yang dikehendakinya pada
receiver. Komunikasi adalah adanya satu respons melalui lambang-lambang verbal
di mana simbol verbal tersebut bertindak sebagai stimuli untuk memperoleh
respons. Kedua pengertian komunikasi tersebut, mengacu pada hubungan stimulus
respons antara sender dan receiver.
A. Komunikasi Ahli Gizi
sebagai Konsultan
Sebagai
seorang ahli gizi yang bekerja dalam ranah klinis yaitu sebagai konsultan,
penting sekiranya
mengetahui komunikasi interpersonal yang baik agar dapat menggali data
yang dibutuhkan dan
memberikan konsultasi yang mudah dipahami oleh pasien sehingga
hasil konsultasi dapat
efektif dan mudah dilaksanakan.
Jenis komunikasi yang
penting dilakukan oleh ahli gizi sebagai konsultan adalah:
1. Komunikasi verbal dengan kata-kata
2. Komunikasi non verbal disebut dengan bahasa tubuh
Komunikasi Verbal, mencakup
aspek-aspek berupa ;
1.
Vocabulary
(perbendaharaan kata-kata) : Komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan
dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting
dalam berkomunikasi.
2.
Racing(kecepatan)
: Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara
dapat
diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
3.
Intonasi suara :
akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan
menjadi
lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara
yang
tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
4.
Humor : dapat
meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan
catatan
bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri.
5.
Tertawa : mempunyai
hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor adalah merupakan satu-satunya
selingan dalam berkomunikasi.
6.
Singkat dan jelas
: Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas,
langsung
pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
7.
Timing (waktu
yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karen berkomunikasi akan
berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat menyediakan
waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.
Komunikasi Non Verbal
Komunikasi
non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi
non verbal memberikan arti
pada komunikasi verbal.
Komunikasi non verbal
mencangkup:
1. Ekspresi wajah : wajah
merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan
suasana emosi seseorang.
2. Kontak mata,
merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata
selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai
lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan.
Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk
mengobservasi yang lainnya
3. Sentuhan adalah
bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada
komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh,
dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.
4. Postur tubuh dan
gaya berjalan : Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan
ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep
diri, dan tingkat kesehatannya.
5. Sound (Suara) Rintihan,
menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan pikiran
seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua
bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi
pesan yang sangat jelas.
6. Gerak isyarat,
adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan isyarat sebagai bagian
total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan
selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung atau sebagai
upaya untuk menghilangkan stress
B. Komunikasi Ahli Gizi
sebagai Penyuluh
Sebagai
seorang penyuluh gizi merupakan hal yang penting untuk dapat menguasai
komunikasi massa dan metode public speaking yang baik. Komunikasi massa yaitu komunikasi
dengan sasarannya kelompok orang dalam jumlah yang besar, umumnya tidak dikenal.
Komunikasi masa yang baik
harus :
1.
Pesan disusun
dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele
2.
Bahasa yang mudah
dimengerti/dipahami
3.
Bentuk gambar
yang baik (presentasi atau media yang mendukung)
4.
Ada timbal balik
antara komunikator dan komunikan
D.
KONSEP DASAR KOMUNIKASI GIZI
Unsur-unsur
komunikasi menurut laswell meliputi lima unsursebagai jawaban pertanyaan yang
di ajukan:
a. Komunikator
(Communicator,source,sender).
b. Pesan (Massage).
c. Media (Channel,Media).
d. Komunikan
(communicant,receiver).
e. Efek
(Effect,Impact,Infuence).
Unsur-unsur dalam proses komunikasi berdasarkan Philip Kotler adalah
sebagai berikut :
1. Sander atau Komunikator yaitu orang
atau intitusi yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang.
2. Enconding atau penyandian yaitu
proses pengalihan pikiran kedalam bentuk lambang.
3. Message atau pesan yaitu seprangkat
lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.
4. Media yaitu saluran tempat berlalunya
pesan dari komunikatro kepada komunikan
5. Decoding atau pengalih sandian yaitu
proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh
komunikator kepadanya.
6. Receiver atau komunikan yaitu
sipenerima pesan dari komunikator.
7. Response atau tanggapan yaitu
seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterima pesan.
8. Feedback atau umpan balik yaitu
tanggapan komunikan yang tersampaikan /disampaikan kepada komunikator.
9. Noise yaitu gangguan tidak terencana
yang terjadi dalam proses komunikasi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Komunikasi dirumuskan sebagai suatu
proses penyampaian pesan/informasi diantara beberapa orang. Karenanya
komunikasi melibatkan seorang pengirim, pesan/informasi saluran dan penerima
pesan yang mungkin juga memberikan umpan balik kepada pengirim untuk menyatakan
bahwa pesan telah diterima. Dalam proses komunikasi kita juga harus ingat bahwa
ada hambatan yaitu baik dari pengirim, saluran, penerima dan umpan balik serta hambatan
fisik dan psikologis.
2. Tujuan komunikasi adalah berhubungan
dan mengajak dengan orang lain untuk mengerti apa yang kita sampaikan dalam
mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama
dengan orang lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan non verbal,
komunikasi verbal meliputi kata-kata yang diucapkan atau tertulis, sedangkan komunikasi
non verbal meliputi bahasa tubuh. Menurut bentuk komunikasi, ada yang disebut komunikasi
satu arah dan komunikasi dua arah. Komunikasi satu arah berarti sebuah pesan dikirim
dari pengirim ke penerima tanpa ada umpan balik. Komunikasi dua arah terjadi
bila pengiriman pesan dilakukan dan mendapatkan umpan balik. Komunikasi
berdasarkan besarnya sasaran terdiri dari komunikasi massa, komunikasi
kelompok, dan komunikasi perorangan. Sedangkan komunikasi berdasarkan arah pesan
terbagi atas; komunikasi satu arah dan komunikasi timbal balik.
3. Peranan komunikasi bagi ahli gizi
meliputi peranan dalam lingkup interpersonal (konseling), media massa, dan penyuluhan.
B. SARAN
Dengan
keterbatasan yang ada baik dari segi waktu maupun wawasan penyusun yang masih
minim kemungkinan pada makalah ini ditemukan berbagai kekurangan-kekurangan.
Oleh karena itu dengan lapang dada penyusun berharap serta bersedia menerima
kritik dan saran dari teman-teman, yang membangun guna untuk menambah wawasan
penyusun.
DAFTAR PUSTAKA
__________, 2009, Gizi Buruk, LUSA.WEB.ID,
[online], (http://www.lusa.web.id/gizi-buruk/),
diakses tanggal 13 september 2012
Susanto, Agus, 2011, Komunikasi Informasi
dan Edukasi Gizi : Info Kesehatan, [online], (http://denbagoesblogspot.blogspot.com/2011/10/komunikasi-informasi-dan-edukasi-gizi.html),
diakses tanggal 13 September 2012
Kurniati Dwi, Utami, 2012, Tugas Ilmu
Sosial dan Perilaku Dalam Kesehatan Masyarakat, [online], (http://www.scribd.com/doc/96934295/Komunikasi-Ahli-Gizi),
diakses tanggal 13 september 2012
Kusuma, Afandi, 2012, Contoh MATERI
KOMUNIKASI untuk Pelatihan (Defini dan Tujuan) : Forum Positif dari Dahlanforum,
[online], (http://dahlanforum.wordpress.com/2012/06/06/contoh-materi-komunikasi-untuk-pelatihan-defini-dan-tujuan/),
diakses tanggal 13 september 2012
Lulusan mana kak?
BalasHapus