Selasa, 01 Mei 2012

KOLESTROL


Hiperlipidemia atau hiperkolesterol dapat disebabkan oleh faktor familial (keturunan) ataupun pola makan yang kurang sehat. Pola gaya hidup saat ini disertai dengan pergeseran pola makan fast food serta kurangnya olahraga sangat menunjang terjadinya peningkatan kolesterol. Pola hidup tidak sehat tentunya sangat berpengaruh di dalam peningkatan kadar kolesterol tubuh.
Mengurangi makanan berlemak dapat dimulai dengan cara :
1. Mengurangi makanan yang digoreng, perbanyaklah makanan yang dioleh dengan cara direbus dan dikukus
2. Hindari makanan yang banyak mengandung kolesterol & lemak, seperti kulit ayam, daging berlemak, kuning telur, cumi, udang
Alpukat merupakan makanan rendah kolesterol sehingga dapat dikonsumsi oleh mereka dengan riwayat kolesterol tinggi.
Diet Rendah Kolesterol
Langkah untuk melakukan diet rendah kolesterol biasanya diambil oleh orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi maupun penderita penyakit jantung. Karena pada mekanismenya, kolesterol tinggi dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah sehingga mengundang risiko serangan jantung.
 Pada hakikatnya tubuh manusia masih membutuhkan kolesterol untuk pembentukan senyawa-senyawa yang memiliki inti sterol seperti vitamin D, hormon-hormon anabolik, serta empedu. Tujuan dari diet ini ialah untuk mencukupkan kadar kolesterol yang ada dalam darah, yang secara tidak langsung bersamaan dengan proses pengurangan berat badan.
 Pada pelaku diet ini, cobalah untuk makan dalam porsi yang sedikit namun dengan frekuensi tinggi. Hindarilah makanan yang mengandung lemak jenuh, dimana pada umumnya lemak jenuh terdapat pada daging sapi, kambing, babi, susu full cream atau susu murni, jerohan, mentega, kuning telur, dan keju. Disamping bahaya lemak jenuh pada lemak hewani tersebut, masih terdapat ancaman yang dihindari dari lemak nabati, seperti halnya minyak kacang dan minyak kelapa sawit.
 Bahan yang mengalami salah persepsi oleh jebakan trik pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan produsen minyak goreng. Masyarakat di perkenalkan oleh minyak goreng yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang tanah, minyak biji kapas, minyak kacang kedelai, minyak jagung dan minyak bunga matahari sekalipun.
 Memang benar adanya minyak sayur yang berasal dari tumbuh-tumbuhan memiliki kandungan lemak tak jenuh dalam komposisi produknya, namun sedikit yang mengetahui bahwasanya lemak jenuh tetap akan muncul ketika sampai pada proses pencernaan manusia. Sedahsyat apapun minyak goreng tersebut mengklaim dirinya memiliki lemak tak jenuh, tetap saja, ketika masuk ke tubuh manusia, akibat reaksi proses pencernaan alamiah dengan kehadiran minyak goreng tersebut pada tubuh maka akan terformulasikan yang menghasilkan lemak jenuh jua.
 Jadi intinya, kurangi makanan yang melalui proses goreng-gorengan. Jikapun sudah terlanjur mengonsumsi, imbangkan dengan berolahraga. Dengan harapan, lemak jenuh dapat terbakar habis menjadi energi.
 Mulai pilihlah makanan yang tinggi karbohidrat atau banyak tepung dan serat seperti roti, beras, gandum. Konsumsi ayam tanpa kulit. untuk kebutuhan nutrisi pada daging, gantilah dengan putih telur. Kurangi pula makanan yang mengandung kaya gula, seperti es krim, cokelat, soft drink, gula-gula, dan lainnya.