Selasa, 18 September 2012

Homework 2 Nutrition Communication and Training 1

KOMUNIKASI INTERPERSONAL



KATA PENGANTAR
                                                                             
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Yang selalu memberikan rahmat kepada kita beserta karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Komunikasi Interpersonal”.

Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Dalam kelompok dan masyarakat inilah manusia dituntut untuk dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik.

Kiranya begitulah yang dapat saya sampaikan. Oleh karena itu saya akan berupaya selalu terbuka dan seobjektif mungkin terhadap kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dan kesempurnaan makalah ini,

Wassalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


                              Banjarbaru,          September 2012


                               Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I    : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah

BAB II   : PEMBAHASAN
A. Definisi Komunikasi Interpersonal
B. Tujuan Komunikasi Interpersonal
            C. Kekuatan dan Kelemahan Komunikasi Interpersonal

BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara kodrati, manusia hidup sebagai makhluk individu sekaligus sosial. Sebagai makhluk individu, artinya bahwa setiap manusia pada hakikatnya memiliki “keunikan” yang berbeda dengan orang lain dan saliang memiliki kelebihan maupun kekurangan.

Karaktristik kehidupan sosial mewajibkan setiap individu untuk membangun sebuah relasi dengan yang lain, sehingga akan terjalin sebuah ikatan perasaan yang bersifat timbal balik dalam suatu pola hubungan yang dinamakan hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal dalam arti luas adalah interaksi yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasan hati pada kedua belah pihak.

Seiring perkembangan jaman, dari waktu ke waktu masalah komunikasi menjadi suatu perbincangan yang menarik. Apalagi di era globalisasi yang serba canggih ini, teknologi semakin berkembang pesat di dalam kehidupan manusia. Mau tidak mau, hal ini mendorong manusia untuk dapat aktif menggunakan teknologi tersebut. Dorongan untuk menggunakan teknologi ini di pengaruhi oleh salah satu factor yang sangat besar yaitu adalah kebutuhan manusia akan berkomunikasi. “manusia tidak mungkin tidak berkomunikasi”, kalimat ini sangat mendasari alasan mengapa komunikasi itu sangat penting dalam kehidupan bersosialisasi. Hingga kemudian diciptakan berbagai teknologi sebagai media berkomunikasi.

Dulu, cara manusia berkomunikasi sangat lah sederhana. Awalnya belum ada media yang dapat mempermudah manusia dalam berkomunikasi saat jarak jauh. Dan komunikasi yang paling sering di lakukan adalah komunikasi interpersonal tatap muka. Hal ini di anggap lebih effisien, mengingat dulu belum adanya teknologi canggih yang dapat mempermudah dalam berkomunikasi. Namun, seiring berjalannya waktu, kemudian muncul surat, dan telegram yang masih sangat sederhana namun sudah dapat membantu menusia dalam melakukan komunikasi jarak jauh. Walaupun feedback yang di dapat tidak secara langsung ketika berkomunikasi tatap muka, melainkan kita harus menunggu balasan surat atau telegram tersebut selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu. Kemudian, perkembangan media berkomunikasi ini mulai memunculkan telepon sebagai alat berkomunikasi jarak jauh, dan dapat memberikan umpan balik langsung. 

Berbagai kendala dalam berkomunikasi masih banyak, dan kepuasan berkomunikasi pun tidak dapat di rasakan anatara dua belah pihak yang melakukan komunikasi. Namun teknologi ternyata tidak hanya berhenti samapai di telepon saja. Dewasa ini, perkembangan media komunikasi sudah sangat pesat dan mewabah di dalam kehidupan sosial.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
  1. Apa pengertian komunikasi  interpersonal?
  2. Apa tujuan komunikasi interpersonal?
  3. Apa saja kekuatan dan kelemahan komunikasi interpersonal?


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Interpersonal

Kamus Psikologi (Rakhmat, 2001) mendefinisikan komunikasi sebagai penyampaian energi, gelombang suara dan tanda di antara tempat sebagai proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang bermakna sebagai paduan pikiran dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, imbauan, dan sebagainya, yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik langsung secara tatap muka maupun tidak langsung melalui media dengan tujuan mengubah sikap, pandangan atau perilaku. Kata komunikasi ini sendiri  berasal dari bahasa Latin “communicatio” yang berarti “pergaulan”, “persatuan”, “peran serta”, dan “kerjasama”. Kata komunikasi bersumber dari istilah “communis” yang berarti “sama makna”.

Komunikasi interpersonal, secara ringkas yaitu berkomunikasi di antara dua orang atau lebih yang saling timbal balik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994), yang dimaksud dengan komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Dalam proses komunikasi, dapat terjadi komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah adalah suatu proses komunikasi antara komunikan dan komunikatornya yang bergantian memberikan informasi. Komunikan itu sendiri adalah pihak penerima pesan dalam komunikasi. Sedangkan komunikator adalah orang atau kelompok orang yang menyampaikan pesan pada komunikasi.

Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya (Muhammad, 2005).

Menurut De Vito (Sendjaja, 2004), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendy,2003).

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya (Mulyana, 2000).

Menurut Effendi, pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu  juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya (Sunarto, 2003).
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan kepada pihak lain untuk mendapatkan umpan balik, baik secara langsung (face to face) maupun dengan media.

B. Tujuan Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal mungkin mempunyai beberapa tujuan, berikut akan dipaparkan enam tujuan, antara lain (Muhammad, 2005) :

1. Menemukan diri sendiri

Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain.

Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita.

2. Menemukan dunia luar

Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita.

Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari atau didalami melalui interaksi interpersonal.

3. Membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti

Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.

4. Berubah sikap dan tingkah laku

Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak menggunakan waktu waktu terlibat dalam posisi interpersonal.

5. Untuk bermain dan kesenangan

Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pecan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan kita.

6. Untuk membantu

Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakkan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain sebagainya.

Proses Komunikasi Interpersonal
  1. Keinginan berkomunikasi
  2. Encoding oleh komunikator
  3. Pengiriman pesan
  4. Penerimaan pesan
  5. Decoding oleh komunikan
  6. Umpan balik
Asas Komunikasi Interpersonal
  1. Komunikasi berlangsung antara pikiran seseorang dengan pikiran orang lain
  2. Orang hanya bisa mengerti sesuatu hal dengan menghubungkannya pada suatu hal lain yang telah dimengerti
  3. Setiap orang berkomunikasi tentu mempunyai tujuan
  4. Orang yang telah melakukan komunikasi mempunyai suatu kewajiban untuk meyakinkan dirinya bahwa memahami makna pesan yang akan disampaikan itu
  5. Orang yang tidak memahami makna informasi yang diter ima, memiliki kewajiban untuk meminta penjelasan agar tidak terjadi bias komunikasi
Ciri – Ciri Komunikasi Interpersoanal
  1. Arus pesan dua arah
  2. Suasana nonformal
  3. Umpan balik segera
  4. Peserta komunikasi berada dalam jarak yang dekat
  5. Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik verbal maupun non verbal
Ada 6 karakteristik komunikassi intpersonal menurut Judy C. Pearson (S. Djuarsa Sendjaja, 2002 : 2.1), yaitu:
  1. Komunikasi interpersonal dimulai dengan diri pribadi(self)
  2. Komunikasi ineterpersonal bersifat tansaksional
  3. Komunikasi interpersonal menyangkut asper isi pesan dan hubungan antarpribadi
  4. Komunikasi interpersonal mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak–pihak yang berkomunikasi
  5. Komunikasi interpersonal menempatkan kedua belah pihak yang berkomunikasi saling tergantung satu dengan lainnya (interdependensi)
  6. Komunikasi interpersonal tidak dapat diubah maupun diulang
Tipe Komunikasi Interpersonal
  1. Komunikasi dua orang : yaitu mencakup segala jenis hubungan antarpribadi, antara satu orang denagn orang lain, mulai dari hubungan yang paling singkat (kontak) biasa, sampai hubungan yang bertahan lama dan mendalam.
  2. Wawancara : merupakan salah satu tipe komunikasi interpersonal dimana dua orang terlibat dalam percakapan yang berupa Tanya jawab.
  3. Komunikasi kelompok kecil : merupakan salah satu tipe komuniaksi interpersonal, dimana beberapa orang terlibat dalam suatu pembicaraan, percakapan, diskusi, musyawarah, dan sebagainya.
Tujuan Komunikasi Interpersonal
  1. Mengungkapkan perhatian kepada orang lain
  2. Menemukan diri sendiri
  3. Menemukan dunia luar
  4. Membangun dan memelihara hubungan yang harmonis
  5. Mempengaruhi sikap dan tngkah laku
  6. Mencari kesenangan atau sekedar menghabiskan waktu
  7. Menghilangkan kerugian akibat salah komunikasi
  8. Memberikan bantuan (konseling)
Fungsi Komunikasi interpersonal sebagai berikut:
  1. Untuk mendapatkan respon/ umpan balik. Hal ini sebagai salah satu tanda efektivitas proses komunikasi. Bayangkan bagaimana kalau tidak ada umpan balik, saat Anda berkomunikasi dengan orang lain. Bagaimana kalau Anda sms ke orang lain tetapi tidak dibalas?
  2. Untuk melakukan antisipasi setelah mengevaluasi respon/ umpan balik. Contohnya, setelah apa yang akan kita lakukan setelah mengetahui lawan bicara kita kurang nyaman diajak berbincang.
    Untuk melakukan kontrol terhadap lingkungan sosial, yaitu kita dapat melakukan modifikasi perilaku orang lain dengan cara persuasi. Misalnya, iklan yang arahnya membujuk orang lain.
Komunikasi Interpersonal yang Efektif

Komunikasi interpersonal dikatakan efektif apabila memnuhi tiga syarat :
  1. Pesan yang dapat diterima dan dipahami oleh komunikan sebagaimana dimaksud oleh komunikator.
  2. Ditindak lanjuti dengan perbuatan secara suka rela.
  3. Meningkatkan kualitas hubungan antar pribadi.
Fungsi Komunikasi Interpersonal yang Efektif

Komunikasi interpersonal yang efektif berfungsi untuk :
  1. Membentuk dan menjaga hubungan baik antar individu.
  2. Menyampaikan pengetahuan atau informasi.
  3. Mengubah sikap dan perilaku
  4. Pemecahan masalah hubungan antar manusia
  5. Citra diri menjadi lebih baik
  6. Jalan menuju sukses
Lima Hukum Komunikasi Efektif
  1. Respect
  2. Empathy
  3. Audible
  4. Clarity
  5. Humble
Lima Sikap Positif yang Mendukung Komunikasi Interpersonal
  1. Keterbukaan (openness)
  2. Empati (empathy)
  3. Sikap mendukung (supportiveness)
  4. Sikap positif (positiviness)
  5. Kesetaraan (Equality)
Faktor Keefektifan Komunikasi Interpersonal

a. Faktor kebehasilan dilihat dari sudut komunikator
  1. Kredibilitas
  2. Daya tarik
  3. Kemampuan intelektual
  4. Integritas atau keterpaduan sikap dan perilaku dalam aktivitas sehari-hari
  5. Keterpercayaan
  6. Kepekaan sosial
  7. Kematangan tingkat emosional
  8. Berorientasi kepada kondisi psikologis komunikan
b. Faktor keberhasilan dilihat dari sudut komunikan :
  1. Komunikan yang cakap akan mudah menerima dan mencerna materi yang diberikan oleh komunikator.
  2. Komunikan yang mempunyai pengetahuan yang luas akan cepat menerima informasi yang diberikan komunikator.
  3. Komunikan harus bersikap ramah,supel dan pandai bergaul agar tercipta proses komunikasi yang lancar.
C. Kekuatan dan Kekurangan Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal tatap muka ini mempunyai banyak kelebihan, yaitu :
  1. Feedback antara komunikator dan komunikan akan diterima secara cepat dan dapat melihat pula reaksi yang menjadi komunikasi non verbal dari komunikan itu sendiri.
  2. Terdapat kedekatan emosional karena intensitas dalam berkomunikasi.
  3. Bisa mengurangi noise dalam berkomunikasi karena terjadi secara langsung dan bila ada gangguan langsung bisa dikonfirmasi.
  4. Dapat menyampaikan suatu pesan dengan hanya komunikasi non verbal tanpa komunikasi verbal.
  5. Tidak memerlukan biaya dalam melakukannya karena dilakukan secara langsung dan continue , sehingga mengobrol dalam jangka waktu yang lama tidak mengeluarkan biaya.
  6. Emosi atau perasaan antara komunikator dan komunikan lebih terlibat dan mengurangi kebohongan karena mimik wajah akan terlihat langsung oleh lawan bicaranya.
Selain mempunyai kelebihan, komunikasi interpersonal tatap muka juga mempunyai kelemahan, yaitu  :
  1. Mengenai efisiensi waktu, yang dimaksudkan disini adalah efisiensi waktu untuk bertemu. Setiap orang mempunyai kesibukan masing-masing sehingga untuk melakukan komunikasi tatap muka diperlukan waktu yang tepat agar keduanya dapat bertemu dan melakukan komunikasi interpersonal tatap muka.
  2. Tidak dapat berkomunikasi dengan orang yang ada di tempat yang berbeda karena jangkauan tatap muka ini sangat terbatas sehingga memerlukan media untuk menghubungkan antara satu sama lain agar dapat berkomunikasi. Jadi dalam tatap muka ini yang menjadi kendala adalah waktu dan jangkauannya yang terbatas.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan kepada pihak lain untuk mendapatkan umpan balik, baik secara langsung (face to face) maupun dengan media.

Tujuan Komunikasi Interpersonal :
  1. Mengungkapkan perhatian kepada orang lain
  2. Menemukan diri sendiri
  3. Menemukan dunia luar
  4. Membangun dan memelihara hubungan yang harmonis
  5. Mempengaruhi sikap dan tngkah laku
  6. Mencari kesenangan atau sekedar menghabiskan waktu
  7. Menghilangkan kerugian akibat salah komunikasi
  8. Memberikan bantuan (konseling)
Komunikasi interpersonal tatap muka ini mempunyai banyak kelebihan, kelebihannya adalah feedback antara komunikator dan komunikan akan diterima secara cepat dan dapat melihat pula reaksi yang menjadi komunikasi non verbal dari komunikan itu sendiri, terdapat kedekatan emosional karena intensitas dalam berkomunikasi, bisa mengurangi noise dalam berkomunikasi karena terjadi secara langsung dan bila ada gangguan langsung bisa dikonfirmasi, dapat menyampaikan suatu pesan dengan hanya komunikasi non verbal tanpa komunikasi verbal, tidak memerlukan biaya dalam melakukannya karena dilakukan secara langsung dan continue sehingga mengobrol dalam jangka waktu yang lama tidak mengeluarkan biaya, emosi atau perasaan antara komunikator dan komunikan lebih terlibat dan mengurangi kebohongan karena mimik wajah akan terlihat langsung oleh lawan bicaranya.

Selain mempunyai kelebihan, komunikasi interpersonal tatap muka juga mempunyai kelemahan, yaitu : Mengenai efisiensi waktu, yang dimaksudkan disini adalah efisiensi waktu untuk bertemu. Setiap orang mempunyai kesibukan masing-masing sehingga untuk melakukan komunikasi tatap muka diperlukan waktu yang tepat agar keduanya dapat bertemu dan melakukan komunikasi interpersonal tatap muka serta idak dapat berkomunikasi dengan orang yang ada di tempat yang berbeda karena jangkauan tatap muka ini sangat terbatas sehingga memerlukan media untuk menghubungkan antara satu sama lain agar dapat berkomunikasi. Jadi dalam tatap muka ini yang menjadi kendala adalah waktu dan jangkauannya yang terbatas.

B. Saran

Dengan keterbatasan yang ada baik dari segi waktu maupun wawasan penyusun yang masih minim kemungkinan pada makalah ini ditemukan berbagai kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu dengan lapang dada penyusun berharap serta bersedia menerima kritik dan saran dari teman-teman, yang membangun guna untuk menambah wawasan penyusun.



DAFTAR PUSTAKA


Destiana, Kristi, 2010, KOMUNIKASI INTERPERSONAL BERMEDIO, [online], (http://kristidestiana.blogspot.com/2010/12/komunikasi-interpersonal-bermedio.html), di akses tanggal 18 september 2012

The Queendybee , 2010, KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL TATAP MUKA DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL BERMEDIO, [online],  (http://thequeendybee.blogspot.com/2010/12/kekurangan-dan-kelebihan-antara.html), di akses tanggal 18 september 2012

_______, 2012, Makalah Komunikasi Interpersonal, [online], (http://www.scribd.com/doc/95299120/Makalah-Komunikasi-Interpersonal), di akses tanggal 18 september 2012

_______, 2010, Definisi Komunikasi Interpersonal : Psikologi Zone, [online], (http://www.psikologizone.com/definisi-komunikasi-interpersonal/06511922), di akses tanggal 18 september 2012

_______, 2012, Tujuan Komunkasi Interpersonal, [online], (http://www.scribd.com/doc/90619541/8/Tujuan-Komunikasi-Interpersonal), di akses tanggal 18 september 2012

Jumat, 14 September 2012

KOMUNIKASI GIZI


KOMUNIKASI GIZI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Komunikasi Gizi dan Pelatihan 1

                     41573_140250034474_3407_n.jpg
         
NAMA                     :     MUSTIKA WULANDARY
NIM                         :      11S10019
MATA KULIAH     :     Komunikasi Gizi dan Pelatihan 1

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HUSADA BORNEO BANJARBARU
PRODI S1 GIZI
                                    TAHUN AJARAN 2012/2013



HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis ini beserta isinya dapat disetujui oleh Dosen Pembimbing Materi Komunikasi Gizi dan Pelatihan 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Borneo Banjarbaru.


                                                                                                Banjarbaru,        September  2012    
                                                            Disetujui :
                                                            Pembimbing Materi Komunikasi Gizi dan Pelatihan 1,


Pramono, SST Gizi, M. Si

HALAMAN MOTTO

MOTTO :
>> Orang lain bisa, mengapa kita tidak bisa? Dan kita pun harus bisa dalam hal-hal yang positif.
            >> Janganlah kalian haus dengan harta dunia melainkan hauslah dengan ilmu agama.

 
PESAN :
Jangan berpikir “Apa yang harus aku dapat dan ambil manfaat dari orang lain”, Tetapi berpikirlah “Apa yang bisa aku berikan kepada orang lain”. Dan “Jadikanlah diri kita itu selalu dapat memberi manfaat kepada orang lain dalam kebaikan”.


HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan ini saya persembahkan sebuah hasil karya tulis yang nantinya bisa berguna dan bermanfaat bagi para pembaca.

KATA PENGANTAR
               
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
            Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Yang selalu memberikan rahmat kepada kita beserta karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Komunikasi Gizi”.
                Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Dalam kelompok dan masyarakat inilah manusia dituntut untuk dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik, khususnya tentang masalah gizi, agar status gizi masyarakat lebih baik dengan adanya komunikasi gizi.
Kiranya begitulah yang dapat saya sampaikan. Oleh karena itu saya akan berupaya selalu terbuka dan seobjektif mungkin terhadap kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dan kesempurnaan makalah ini,
Wassalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
                                                                                    Banjarbaru,          September  2012

                                                                                                                                                                                                                                                                        Penulis


DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN     . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
HALAMAN MOTTO        . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
HALAMAN PERSEMBAHAN    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
KATA PENGANTAR  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR ISI    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  
BAB I   : PENDAHULUAN    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A. Latar Belakang Masalah   . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Perumusan Masalah   . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Tujuan Penulisan     . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
D. Metode Penulisan    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . .
E. Sistematika Penulisan    . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB II  : PEMBAHASAN     . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A. DEFINISI KOMUNIKASI GIZI
B. TUJUAN KOMUNIKASI GIZI
C. FUNGSI KOMUNIKASI GIZI
D. KONSEP DASAR KOMUNIKASI GIZI

BAB III : PENUTUP   . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A. Kesimpulan   . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
B. Saran-saran   . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

DAFTAR PUSTAKA  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Masalah gizi disamping merupakan sindrom kemiskinan yang erat kaitannya dengan masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dan juga menyangkut aspek pengetahuan serta perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat.

Ada beberapa faktor penyebab yang diduga menghambat masyarakat untuk mengkonsumsi gizi. Ketiadaan bahan gizi murah merakyat dan yang paling disayangkan adalah ketidaktahuan masyarakat akan gizi dan peran pentingnya dalam kehidupan manusia.

Faktor kemiskinan seringkali diduga penyebab masyarakat kurang gizi. Pendapat ini tidak sepenuhnya benar. Fakta yang lebih kuat menyatakan bahwa ternyata masyarakat kita belum sepenuhnya memahami gizi dengan benar. Ada kesan bahwa gizi itu barang mewah yang mahal dan orang miskin tidak akan mampu menyediakannya. Jelas ini adalah opini yang salah dan berakibat fatal. Salah satu penyebab terjadinya kekurangan gizi ini adalah perilaku masyarakat yang dapat membuat struktur keluarga terpecah (pekerja migrasi, perceraian dll) yang pada akhirnya membuat anak terlantar dan menjadi kurang gizi. Faktor lain yang juga cukup dominan adalah kurangnya pengetahuan tentang gizi dan kesehatan para ibu atau keluarga yang mengasuh dan memelihara anak/balita tersebut, juga rapatnya jarak kehamilan dan kelahiran. Selain itu juga anak tidak mendapat cukup perhatian dan ASI, karena ibunya sangat sibuk mengurusi anak yang banyak serta asupan makanan yang kurang atau anak sering sakit/terkena infeksi. Ini karna kurangnya pengetahuan tentang ilmu gizi. Dan berhubungan dengan proses penyampaian oleh ahli gizi (komunikasi gizi).

Seorang ahli gizi yang bekerja dalam ranah klinis,sangatlah penting mengetahui komunikasi interpersonal yang baik agar dapat menggali data yang dibutuhkan dan memberikan konsultasi yang mudah dipahami oleh pasien sehingga hasil konsultasi dapat efektif dan mudah dilaksanakan. Selain itu Komunikasi gizi juga sangat berperan penting dalam penyampaian suatu informasi maupun edukasi tetang hal-hal yang berkaitan dengan suatu permasalahan gizi.


B. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah tersebut adalah :
1.      Apa itu komunikasi gizi?
2.      Apa tujuan komunikasi gizi?
3.      Apa fungsi komunikasi gizi?
4.      Apa saja konsep dasar komunikasi gizi?


C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.    Menjelaskan pengertian komunikasi gizi, tujuan komunikasi gizi, fungsi komunikasi gizi, dan konsep dasar komunikasi gizi
2.    Untuk membantu penulis dan pembaca agar lebih bijaksana dalam berkomunikasi dengan klien.
3.    Berkomunikasi itu sangat dibutuhkan oleh setiap manusia.


D. Metode Penulisan

Dalam penulisan karya tulis ini penulis menggunakan metode pengambilan bahan lewat internet, serta menjelaskan pembahasan berdasarkan Literator-literator dan contoh-contoh yang relevan dan mudah dipahami.


E. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan karya tulis ini penulis menyusun Bab demi Bab, sebagai berikut :
BAB I   : PENDAHULUAN, berisikan : Latar Belakang Masalah,  Perumusan Masalah,  Metode Penulisan,  Tujuan Penulisan,  dan Sistematika Penulisan
BAB II  : PEMBAHASAN, berisikan : Definisi Komunikasi Gizi, Tujuan Komunikasi Gizi, Fungsi Komunikasi Gizi, dan Konsep Dasar Komunikasi Gizi
BAB III : PENUTUP, berisikan :  Kesimpulan dan Saran


                                                                                                                                                       
BAB II
PEMBAHASAN

A.    DEFINISI KOMUNIKASI GIZI

Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Istilah komunikasi berasal dari kata latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Jika kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut dapat dipahami. Beberapa definisi komunikasi adalah :
1.    Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi
2.    Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan
3.    Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain
4.    Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain
5.    Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang lain

Ø  Adapun komunikasi gizi adalah suatu usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan masyarakat khususnya dalam bidang gizi , dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi, baik menggunakan komunikasi antar pribadi maupun komunikasi massa.

B.    TUJUAN KOMUNIKASI GIZI

Hewitt (1981), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik sebagai berikut:
1.      Mempelajari atau mengajarkan sesuatu,
2.      Mempengaruhi perilaku seseorang
3.      Mengungkapkan perasaan
4.      Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain
5.      Berhubungan dengan orang lain
6.      Menyelesaian sebuah masalah
7.      Mencapai sebuah tujuan
8.      Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik
9.      Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng lain

Tujuan Komunikasi gizi adalah : untuk mempengaruhi bahkan mengubah suatu perilaku gizi masyarakat terhadap pola yang lebih sehat sehingga diharapkan dapat menciptakan mayarakat yang sehat dan lebih baik.

Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai berikut :

Pengirim pesan , penerima pesan dan pesan

Sebagai seorang ahli gizi yang bergerak di bidang manajemen. Semua fungsi manajer melibatkan proses komunikasi dibawah ini :

1. Pengirim pesan (sender) dan isi pesan

Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.

Materi pesan dapat berupa :
a. Informasi
b. Ajakan
c. Rencana kerja
d. Pertanyaan dan sebagainya

2. Simbol (isyarat)
           
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.

3. Media (penghubung)

Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.

4. Mengartikan kode (isyarat)

Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti dan dipahaminya.

5. Penerima pesan

Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim

6. Balikan (feedback)

Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap penerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak.

Feedback yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.

7. Gangguan

Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hamper selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya. Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan aktifitas hubungan antara manusia atau kelompok.




C.    FUNGSI KOMUNIKASI GIZI

Pada tataran teoritis, terdapat manfaat komunikasi dari dua perspektif, yaitu:

1.       Perspektif Kognitif. Komunikasi menurut Colin Cherry, yang mewakili perspektif  kognitif adalah penggunaan lambang-lambang (symbols) untuk mencapai kesamaan makna atau berbagi informasi tentang satu objek atau kejadian. Informasi adalah sesuatu (fakta, opini, gagasan) dari satu partisipan kepada partisipan lain melalui penggunaan kata-kata atau lambang lainnya. Jika pesan yang disampaikan diterima secara akurat, receiver akan memiliki informasi yang sama seperti yang dimiliki sender, oleh karena itu tindak komunikasi telah terjadi.

2.       Perspektif Perilaku. Menurut BF. Skinner dari perspektif perilaku memandang komunikasi sebagai perilaku verbal atau simbolik di mana sender berusaha mendapatkan satu efek yang dikehendakinya pada receiver. Komunikasi adalah adanya satu respons melalui lambang-lambang verbal di mana simbol verbal tersebut bertindak sebagai stimuli untuk memperoleh respons. Kedua pengertian komunikasi tersebut, mengacu pada hubungan stimulus respons antara sender dan receiver.

A. Komunikasi Ahli Gizi sebagai Konsultan

Sebagai seorang ahli gizi yang bekerja dalam ranah klinis yaitu sebagai konsultan,
penting sekiranya mengetahui komunikasi interpersonal yang baik agar dapat menggali data
yang dibutuhkan dan memberikan konsultasi yang mudah dipahami oleh pasien sehingga
hasil konsultasi dapat efektif dan mudah dilaksanakan.

Jenis komunikasi yang penting dilakukan oleh ahli gizi sebagai konsultan adalah:

1. Komunikasi verbal dengan kata-kata
2. Komunikasi non verbal disebut dengan bahasa tubuh

Komunikasi Verbal, mencakup aspek-aspek berupa ;

1.      Vocabulary (perbendaharaan kata-kata) : Komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi.
2.      Racing(kecepatan) : Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara
dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
3.      Intonasi suara : akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan
menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara
yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
4.      Humor : dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan
catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri.
5.      Tertawa : mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor adalah merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
6.      Singkat dan jelas : Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas,
langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
7.      Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karen berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.

Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi
non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal.

Komunikasi non verbal mencangkup:
1.    Ekspresi wajah : wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang.
2.    Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya
3.    Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.
4.    Postur tubuh dan gaya berjalan : Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
5.    Sound (Suara) Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
6.    Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress

B. Komunikasi Ahli Gizi sebagai Penyuluh

Sebagai seorang penyuluh gizi merupakan hal yang penting untuk dapat menguasai komunikasi massa dan metode public speaking yang baik. Komunikasi massa yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok orang dalam jumlah yang besar, umumnya tidak dikenal.

Komunikasi masa yang baik harus :
1.      Pesan disusun dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele
2.      Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami
3.      Bentuk gambar yang baik (presentasi atau media yang mendukung)
4.      Ada timbal balik antara komunikator dan komunikan

D.    KONSEP DASAR KOMUNIKASI GIZI

Unsur-unsur komunikasi menurut laswell meliputi lima unsursebagai jawaban pertanyaan yang di ajukan:
a.      Komunikator (Communicator,source,sender).
b.      Pesan (Massage).
c.      Media (Channel,Media).
d.      Komunikan (communicant,receiver).
e.      Efek (Effect,Impact,Infuence).

Unsur-unsur dalam proses komunikasi berdasarkan Philip Kotler adalah sebagai berikut :
1.    Sander atau Komunikator yaitu orang atau intitusi yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang.
2.    Enconding atau penyandian yaitu proses pengalihan pikiran kedalam bentuk lambang.
3.    Message atau pesan yaitu seprangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.
4.    Media yaitu saluran tempat berlalunya pesan dari komunikatro kepada komunikan
5.    Decoding atau pengalih sandian yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.
6.    Receiver atau komunikan yaitu sipenerima pesan dari komunikator.
7.    Response atau tanggapan yaitu seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterima pesan.
8.    Feedback atau umpan balik yaitu tanggapan komunikan yang tersampaikan /disampaikan kepada komunikator.
9.    Noise yaitu gangguan tidak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi.
   
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1.    Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian pesan/informasi diantara beberapa orang. Karenanya komunikasi melibatkan seorang pengirim, pesan/informasi saluran dan penerima pesan yang mungkin juga memberikan umpan balik kepada pengirim untuk menyatakan bahwa pesan telah diterima. Dalam proses komunikasi kita juga harus ingat bahwa ada hambatan yaitu baik dari pengirim, saluran, penerima dan umpan balik serta hambatan fisik dan psikologis.
2.    Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain untuk mengerti apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan non verbal, komunikasi verbal meliputi kata-kata yang diucapkan atau tertulis, sedangkan komunikasi non verbal meliputi bahasa tubuh. Menurut bentuk komunikasi, ada yang disebut komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Komunikasi satu arah berarti sebuah pesan dikirim dari pengirim ke penerima tanpa ada umpan balik. Komunikasi dua arah terjadi bila pengiriman pesan dilakukan dan mendapatkan umpan balik. Komunikasi berdasarkan besarnya sasaran terdiri dari komunikasi massa, komunikasi kelompok, dan komunikasi perorangan. Sedangkan komunikasi berdasarkan arah pesan terbagi atas; komunikasi satu arah dan komunikasi timbal balik.
3.    Peranan komunikasi bagi ahli gizi meliputi peranan dalam lingkup interpersonal (konseling), media massa, dan penyuluhan.

B. SARAN

Dengan keterbatasan yang ada baik dari segi waktu maupun wawasan penyusun yang masih minim kemungkinan pada makalah ini ditemukan berbagai kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu dengan lapang dada penyusun berharap serta bersedia menerima kritik dan saran dari teman-teman, yang membangun guna untuk menambah wawasan penyusun.


DAFTAR PUSTAKA



__________, 2009, Gizi Buruk, LUSA.WEB.ID, [online], (http://www.lusa.web.id/gizi-buruk/), diakses tanggal 13 september 2012


Susanto, Agus, 2011, Komunikasi Informasi dan Edukasi Gizi : Info Kesehatan, [online], (http://denbagoesblogspot.blogspot.com/2011/10/komunikasi-informasi-dan-edukasi-gizi.html), diakses tanggal 13 September 2012

Kurniati Dwi, Utami, 2012, Tugas Ilmu Sosial dan Perilaku Dalam Kesehatan Masyarakat, [online], (http://www.scribd.com/doc/96934295/Komunikasi-Ahli-Gizi), diakses tanggal 13 september 2012

Kusuma, Afandi, 2012, Contoh MATERI KOMUNIKASI untuk Pelatihan (Defini dan Tujuan) : Forum Positif dari Dahlanforum, [online], (http://dahlanforum.wordpress.com/2012/06/06/contoh-materi-komunikasi-untuk-pelatihan-defini-dan-tujuan/), diakses tanggal 13 september 2012