Rabu, 25 April 2012

GIZI DAN KECERDASAN ANAK


Tentunya semua orang tua menginginkan anaknya adalah anak yang cerdas. sebenarnya kecerdasan itu sendiri artinya adalah kemampuan seseorang untuk menggabungkan informasi yang didapat dari kemampuan menyesuaikan diri dengan situasi secara tepat dan efektif. Kecerdasan memang erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Yang disebut dengan anak yang cerdas adalah anak yang tanggap, cepat paham, mampu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu dan dapat menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Intelejensi atau kecerdasan merupakan salah satu fase dari hasil perkembangan otak
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan 
  1. Faktor genetik atau keturunan
Faktor genetik disini adalah orang tua yang memiliki intelegensi baik dapat diasumsikan memiliki anak yang membawa gen intelegensi baik juga, namun tidak selamanya bisa berlaku demikian
  1. Faktor lingkungan
Maksud dari faktor lingkungan di sini adalah, sekalipun anak lahir dari ayah dan ibu yang cerdas, tapi bila ia tidak mendapat lingkungan yang mendukung seperti sekolah yang baik dan rangsangan yang tepat maka kecerdasan tidak akan berkembang. Nah saat yang tepat untuk mengasah kecerdasan dilihat dari perkembangannya ialaha sejak di kandungan sampai usia 5 tahun
  1. Faktor gizi
Faktor gizi ini juga memegang peranan penting dalam kecerdasan. Zat gizi yang paling penting untuk pertumbuhan otak ialah protein (hewani dan nabati), Omega – 3 misalnya seperti salmon, tuna, tempa, tahu, kacang-kacangan, dan sayuran hijau, zat besi. Yang perlu diingat adalah kecerdasan ini merupakan proses panjang dan berkesinambungan
Nah zat gizi ini tidak hanya untuk pertumbuhan otak tetapi juga untuk pertumbuhan organ tubuh yang lainnya yang berkembang terus. Karena itu dianjurkan anak harus diberikan gizi seimbang.
Kecerdasan menurut Howart Garden, seseorang mempunyai sekurang-kurangnya 7 kecerdasan, antara lain :
  1. Kecerdasan Verbal Linguistik/Bahasa
  2. Kecerdasan Logik-Matematika
  3. Kecerdasan Fizikal-Konestatik
  4. Kecerdasan Visual Spatial
  5. Kecerdasan Muzikal-Ritma
  6. Kecerdasan Interpersonal
  7. Kecerdasan Intrapersonal
1. Kecerdasan Linguistik
Kemampuan menggunakan perkataan secara berkesan seperti lisan atau tulis, termasuk kebolehan memanipulasikan bahasa dan pengucapan dengan baik dan sempurna.
 2. Kecerdasan Logik-Matematika
Kebolehan menggunakan nomor, mengenal abstrak, perkaitan, sebab akibat. Melibatkan pembinaan sain piker termasuk pemikiran secara induktif dan deduktif, perhitungan mengktegorikan.
3. Kecerdasan Fizikal-Kinestatik
Berkaitan dengan pergerakan dan kemahiran fizikal seperti koordinasi keseimbangan dan kelenturan badan. Menggunakan anggota badan untuk meluahkan ide dan perasaan
4. Kecerdasan Visual-Spatial
Kebolehan menciptakan gambaran mental dan mengamati dunia visual. Berkepekaan terhadap warna, garis, dan ruang.
5. Kecerdasan Muzikal-Ritma
Kemampuan untuk menggemari, mendiskriminasi dan peluahkan perasaan melalui musik. Kecenderungan ini termasuk kepekaan ritma, melodi atau suatu hasil musik.
6. Kecerdasan Interpersonal
Berpengetahuan dan berkebolehan menilai diri sendiri. Mempunyai gambaran yang tepat tentang diri sendiri,kehendak, motivasi, kemarahan dan jati diri.
7. Kecerdasaan Intrapersonal
komunikasi antara individu, latihan kolaborasi, strategi pembelajaran.
Zat gizi mengambil peranan penting sejak dalam kandungan, karena pertumbuhan dan perkembangan itu dimulai dari masa konsepsi, kemudian masa dalam kandungan atau yang biasa disebut tahap pre natal, lalu masa neonatal (0-28 hari), masa bayi ( kurang dari 1 tahun), masa Balita dan masa Pra sekolah (5-6 tahun). Hubungannya dengan gizi yaitu
Pertumbuhan dan perkembangan ini memerlukan zat gizi.  Gizi ibu yang kurang atau buruk pada waktu konsepsi atau sedang hamil muda dapat menyebabkan kematian atau cacat janin dalam hal ini termasuk pada pertumbuhan otak janin.
Seperti kita ketahui bahwa pada masa tumbuh kembang, otak anak itu tidak tumbuh dan berkembang terus menerus, terdapat satu periode waktu yang dinamakan periode kritis.
 Periode kritis adalah sebuah kurun waktu dalam pertumbuhan otak anak, yang apabila didapatkan gangguan maka akan berakibat anak mengalami kelainan perkembangan yang permanen dan sulit disembuhkan. Pada tahun pertama 80% berat otak dewasa tercapai, dan hal ini adalah kesempatan sekali seumur hidup, oleh karena itu kita para orang tua harus sungguh-sungguh memperhatikan gizi pada anak-anak kita. Tentang pertumbuhan otak, otak janin ini mengalami periode pertumbuhan cepat atau brain growth spurt pertama kali pada saat kehamilan trimester ketiga, pada kehamilan trimester ketiga itu, sel neuron pada otak besar membelah dan membagi dengan cepat. Berbagai nutrisi berperan penting pada pembentukan dan perkembangan otak janin yang telah dimulai pada awal kehamilan. Sedangkan masa pertumbuhan emas otak tahapan kedua terjadi saat bayi baru lahir sampai usia 30 bulan (3 tahun).
 Tentang makanan ibu hamil, pada dasarnya makanan ibu hamil sama saja dengan ibu yang tidak hamil yaitu bergizi seimbang, hanya saja jumlah dan mutunya perlu ditingkatkan. Untuk kebutuhan gizinya antara lain :
  1. Energi sangat diperlukan untuk tumbuh kembang janin dan metabolisme ibu. Energi diperoleh dari makanan sumber karbohidrat, protein dan lemak
  2. Karbohidrat sebagai sumber energi untuk aktifitas sehari-hari, sumber : nasi, mie, bihun, jagung, roti dll
  3. Protein diperlukan untuk pemeliharaan sel, membuat Hb, membentuk kekebalan tubuh, mengoptimalkan otak janin, menyiapkan produksi ASI, sumber : daging sapi, daging ayam, telur, ikan, tahu, tempe, susu kedelai, susu sapi dll
  4. Lemak merupakan sumber energi terbesar, pelarut vitamin A, D, E, K, cadangan tenaga, membantu perkembangan sistem saraf janin (asam lemak esensial). Lemak kita dapatkan dari sumber lemak antara lain: ikan berlemak, minyak sayur, kacang-kacanagan, mentega, keju, daging, telur dll
  5. Asam Folat sangat penting  untuk perkembangan sistem syaraf dan darah. Kekurangan Asam Folat pada ibu hamil, berdasarkan penelitian, bisa menyebabkan terjadinya kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Bayi mengalami kecacatan pada otak dan sumsum tulang belakang. Sumber asam folat antara lain  sayuran hijau gelap, buah segar, aspargus, bit merah, kedelai, cereal
  6. Vitamin D sangat penting dalam metabolisme kalsium dan fosfor. Sumber vitamin D antara lain  ikan berlemak (sardin, makarel/tenggiri, tuna, salmon, minyak ikan, telur, susu fullcream, mentega
  7. Vitamin B12, merupakan penjaga yang mengatur sel, terutama sel-sel saluran pencernaan, sistim syaraf dan tulang supaya berfungsi normal. Sumber vitamin B12 antara lain  hasil ternak dan produk olahan, tempe, tauco , oncom, kecap
  8. Vitamin C : untuk pembentukan jaringan ikat antarsel, memperbaiki jaringan yang rusak, pembentukan tulang, meningkatkan daya tahan tubuh melawan infeksi dan stress, penyerapan zat besi. Sumber vitamin C yaitu buah-buahan segar, sayuran hijau
Pengaturan makanan pada Bayi :
  • Usia 0 – 6 bulan          : ASI saja
  • Usia 6 – 8 bulan          : ASI, Buah, Bubur Susu   dan Tim Saring
  • Usia 8 – 10 bulan        : ASI, Buah, Bubur Susu dan  Nasi Tim yang dihaluskan
  • Usia 10 -12 bulan        : ASI, Buah, Nasi Tim
  • Usia 12 – keatas          :
  1. ASI (hingga 2 tahun),
  2. Buah
  3. Nasi Tim /Makanan keluarga,
  4. Makanan Kecil
Untuk menu bubur dan tim, usahakan mengandung gizi yang seimbang sehingga memenuhi kebutuhan gizi anak. Khusus untuk ASI saya ingatkan kembali bahwa ASI ini mengandung banyak kelebihan salah satunya adalah ASI mengandung AA (Asam Arakhidonat) termasuk kelompok omega 6 yang terbentuk dari Asam Likonat dan Asam Dekosa heksanoat (DHA) kelompok omega 3 yang terbentuk dari Asam Linolenat (ALA) dan nutrisi lain seperti protein, laktosa dan lemak lainnya yang merupakan zat yang merangsang pertumbuhan otak bayi/anak.
 Gizi harus tetap diperhatikan karena anak pada usia tersebut mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, makanan yang diberikan harus mengandung zat gizi yang diperlukan yakni mengandung energi, protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin yang sesuai. Jangan lupa bahwa menu yang disajikan harus bergizi seimbang dan usahakan bervariasi untuk mencegah kebosanan pada anak
Seringkali kita temui dalam keseharian, saat anak tidak mau makan maka sebagai gantinya ibu atau pengasuhnya memberikan susu. Perlu diperhatiakn bahwa kebiasaan ini akan mengarah ke penolakan segala makanan padat hingga makanannya terdiri dari susu saja. Oleh karena itu ibu harus bijak yakni dengan cara bila anak menolak makan maka bawa pergi makanan itu dan coba lagi bila anak sudah lapar

3 komentar: