Selasa, 24 April 2012

DIABETES MELITUS

Diabetes atau kencing manis ini sudah dikenal di Mesir pada tahun 1552 SM (Sebelum Masehi), diabetes saat itu dikenal sebagai suatu penyakit dengan gejala sering kencing dan dalam jumlah banyak serta penurunan berat badan. Kemudian pada tahun 400 SM, penulis India Sushrutha memberi nama penyakit itu penyakit kencing madu. Kemudian, Aretaeus pada tahun 200 SM (sebelum Masehi) merupakan orang pertama kali memberi nama diabetes yang mengalir terus dan mellitus berarti manis. Disebut diabetes karena selalu minum dalam jumlah banyak atau istilahnya polidipsi dan kemudian mengalir terus beruap urine yang banyak (poliuria). Disebut mellitus karena urine penderita ini mengandung glukosa yang manis. Prevalensi atau angka kejadian Diabetes Mellitus ini semakin meningkat. Tidak hanya orang tua.
Remaja dan dewasa muda pun juga terserang penyakit diabetes. Bahkan menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003 jumlah penderita diabetes hampir 200 juta, dan diperkirakan pada tahun 2025 jumlah penderita menjadi sekitar 330 juta. Di Indonesia sendiri diperkirakan pada tahun 2025 jumlah penderita menjadi 20 juta.
Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup. Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggung jawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insullin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi.
Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Persatuan Endokrinologi Indonesia) tahun 2006, seseorang dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula darah puasa > 126 mg/dL dan pada tes sewaktu lebih dari 200 mg/dL.
Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi dimana akan meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70 -110 mg/dL. Kadar gula darah biasanya kurang dari 120 – 140mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.
ada dua tipe diabetes yaitu tipe 1 yakni diabetes yang bergantung kepada insulin dan tipe 2 yakni diabetes yang tidak tergantung kepada insulin (NIDDM)
diabetes bisa timbul karena faktor keturunan, namun faktor keturunan berjalan lambat. Diabetes bukan hanya disebabkan karena faktor keturunan saja namun juga karena faktor lingkungan yang berkaitan dengan gaya hidup seperti kurang berolahraga, asupan nutrisi yang berlebihan dan kegemukan. Penyebab diabetes lainnya yaitu kadar kortikosteroid yang tinggi, kehamilan diabetes gestasional yang akan hilang setelah melahirkan, obat-obatan yang merusak pankreas, racun yang mempengaruhi pembentukan atau efek dari insulin.
Pengaturan anjuran makan pada diabetisi sama dengan anjuran makan sehat pada umumnya, yaitu makanan menu seimbang dan sesuai dengan kebutuhan energi masing-masing. Menu seimbang maksudnya dalam menu terkandung berbagai makanan yang mengandung sumber zat tenaga, sumber zat pembangun dan sumber zat pengatur. Sumber zat tenaga misalnya nasi, kentang, jagung, roti, mie, dan sebagainya. Sumber zat pembangun misalanya daging sapi, ayam, ikan, telur, susu, tahu, tempe dan sebagainya. Sedangkan sumber zat pengatur seperti sayuran dan buah-buahan.

Ada beberapa tujuan pengaturan makan atau diet pada penderita diabetes yaitu :
Menjaga kadar gula darah agar tetap normal
Menurunkan gula dalam urine menjadi negatif
Mencapai dan mempertahankan berat badan normal
Penderita diabetes dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari seperti biasa
 Makanan penderita diabetes berbeda makanan biasa. Perbedaan antara diet diabetes dengan makan biasa adalah bahwa diet ini memiliki 3 prinsip yang diistilahkan dengan 3 J
Tepat Jenis
Tepat Jumlah
Tepat Jadwal
→      Tepat jenis maksudnya jenis makanan yang dikonsumsi harus sesuai dengan anjuran yang diberikan oleh dokter atau ahli gizi
→      Tepat jumlah artinya jumlah makanan yang dikonsumsi atau dimakan harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditentukan oleh dokter atau ahli gizi
→      Sedangkan yang dimaksud dengan tepat jadwal adalah diet diabetes diberikan dengan 3 kali makan utama dan 3 kali selingan dengan interval 3
Jenis makanan yang tidak dianjurkan adalah :
→      Bahan makanan yang mengandung gula sederhana seperti gula pasir, gula jawa, madu, selai, manisan buah, susu kental manis, soft drink, es krim, kue-kue manis, dodol, cake, tarcis
→      Makanan yang tinggi lemak seperti keju, susu full cream, abon, lemak hewan, santan kental
→      Bumbu terasi, penyedap, saus tomat dan kecap manis
→      Buah golongan A seperti duku, durian, rambutan, nanas, sawo, sirsak, pisang tanduk, pisang susu, pisang raja, nangka, anggur
Bahan makanan yang dianjurkan berarti semua bahan makanan yang tidak saya sebutkan tadi di atas, misalnya untuk buah yang boleh dikonsumsi adalah buah golongan B yaitu apel hijau, belimbing, pepaya, semangka, melon, pisang kepok, pisang hijau, pisang ambon, blewah. Kalau sayuran semua jenis sayuran boleh dikonsumsi karena selain kandungan vitamin dan mineralnya baik untuk kesehatan, kandungan seratnya juga bagus untuk menurunkan kadar gula darah.
Prinsip yang kedua yakni tepat jumlah,
Tepat jumlah artinya jumlah makanan yang dikonsumsi harus sesuai dengan anjuran dari dokter/ahli gizi. Jumlah makanan ini sesuai dengan kebutuhan penderita diabetes yang tentunya berbeda antara seorang dengan yang lainnya. Penghitungan kebutuhan energi atau kalori ini berdasarkan berat badan dan tinggi badan seseorang dan juga faktor yang lainnya misalnya aktifitas, adanya komplikasi, kehamilan dan lain sebagainya. Penghitungan ini dilakukan oleh dokter atau ahli gizi. Bila telah ditentukan berapa kebutuhan energi maka akan ditentukan berapa jumlah makanan yang harus dikonsumsi dalam satu hari, misalnya berapa gram atau sendok makan nasinya, berapa potong lauknya
Tepat jadwal adalah penderita diabetes harus makan secara teratur yakni  3 kali makan utama (makan pagi, siang dan malam) dan 3 kali selingan dengan interval atau jarak waktu 3. Sebagai contoh :
→      Pkl 06.30 makan pagi
→      Pkl 09.30 snack/buah
→      Pkl 12.30 makan siang
→      Pkl 15.30 snack/buah
→      Pkl 18.30 makan malam
→      Pkl 21.30 snack/buah
Jadwal tersebut dapat diubah asalkan dengan interval tetap 3 jam
contoh menunya sih tidak sulit, sama dengan menu sehari-hari..hanya dalam pengolahannya perlu menghindari jenis makanan yang tidak dianjurkan tadi.
Nah ini salah satu contoh menu sehari :
Makan pagi  (06.30):
Nasi
Telur Mata Sapi
TempebumbuBali
Cah Sawi Hijau Wortel
Selingan (09.30)
Pepaya
Makan Siang (12.30)
Nasi
Pepes Ikan
Sayur Asem
Selingan II (15.30)
Pisang Goreng
Teh
Makan Sore (18.30)
Nasi
Basho Daging
Cap Cay Sayur
Selingan III ( 21.30)
Apel Hijau
Untuk mencegah terkena diabetes, kita harus mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang , secara singkat saja saya sebutkan yaitu :
Makanlah aneka ragam makanan
Makan untuk memenuhi kebutuhan energi
Jaga berat badan agar tetap ideal
Makanlah makanan sumber karbohidrat sebagian dari kebutuhan energi dengan memilih karbohidrat kompleks dan serat, batasi gula sederhana
Batasi konsumsi lemak, minyak dan santan sampai seperempat kecukupan energi dan jangan lupa lakukan kegiatan fisik secara teratur.
Diabetes Mellitus, Apa dan Bagaimana....???
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTZhtzp8EgUZQvZOv1s1NogF9EXCZTnAWcN84DYLIReaH2GbQRlMpSUABNqiLB3vpD0wUJ4Bg5cfAHDGhGrV6Gu5t5x2khrGePRL4CJep0rppi-lDwd6DAoPxFKb_0dvCPkbOsFOkG7EXk/s320/diabetes.jpg
Banyak orang yang masih menganggap penyakit diabetes melitus merupakan penyakit orang tua atau penyakit yang hanya timbul karena faktor keturunan. Padahal, setiap orang dapat mengidap diabetes melitus, baik tua maupun muda. Menurut data WHO, Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita diabetes melitus di dunia. Pada tahun 2000 saja, terdapat sekitar 5,6 juta orang Indonesia yang mengidap diabetes melitus. Angka ini diperkirakan meningkat setiap tahunnya hingga pada tahun 2030 mencapai 21,3 juta orang.

Lalu sebenarnya apa diabetes mellitus itu...???
Diabetes Melitus atau yang lebih dikenal oleh masyarakat dengan sebutan kencing manis merupakan penyakit yang terjadi akibat terganggunya proses metabolisme gula darah di dalam tubuh. Insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas sangat penting untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa, yaitu untuk orang normal (non diabetes) waktu puasa antara 60-120 mg/dl dan 2 jam sesudah makan dibawah 140 mg/dl. Bila terjadi gangguan pada kerja insulin, baik secara kuantitas maupun kualitas, keseimbangan tersebut akan terganggu sehingga kadar glukosa darah cenderung naik.

Apa gejala orang menderita diabetes mellitus...???
Ada tiga gejala klasik yang umumnya ditemui, yaitu poliuri (sering kencing), polidipsi (selalu merasa haus) dan polofagi (selalu merasa lapar). Namun, selain ketiga gejala tersebut, juga terdapat gejala lain, yaitu sering kesemutan, berat badan turun, rasa gatal-gatal, mata mulai kabur, luka/abses yang sulit sembuh, cepat lelah dan mengantuk, berat bayi lahir > 4 kg serta impotensi.

Siapa yang memiliki resiko mengidap diabetes mellitus...???
Penyakit diabetes mellitus kebanyakan adalah penyakit keturunan tetapi bukan penyakit menular. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa penyakit ini pasti menurun kepada anak. Walaupun kedua orangtua menderita penyakit diabetes mellitus, kadang-kadang anaknya tidak ada yang menderita penyakit tersebut. Berikut siapa saja yang memiliki resiko menderita penyakit diabetes mellitus:
1. Kedua orangtua mengidap penyakit diabetes mellitus
2. Salah satu orangtua, saudara kandung atau salah satu anggota keluarga (nenek, paman, bibi, keponakan, sepupu) mengidap penyakit diabetes mellitus
3. Pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kg
4. Pada waktu pemeriksaan kesehatan pernah ditemukankadar glukosa darah melebihi antara 140-199 mg/dl.
5. Berat badan termasuk kategori gemuk (obesitas)
6. Tes gula dalam urin positif

Penyakit diabetes mellitus janganlah dijadikan momok tapi kendalikanlah agar dapat hidup bahagia bersama diabetes. Bila diremehkan, komplikasi penyakit diabetes mellitus dapat menyerang seluruh anggota tubuh. Ternyata diabetisi mempunyai kecenderungan:
- dua kali lebih mudah mengalami stroke
- dua puluh kali lebih mudah buta
- dua kali lebih mudah mengalami penyakit jantung koroner/infark atau payah jantung
- tujuh belas kali lebih mudah mengalami gagal ginjal kronik
- lima kali lebih mudah menderita gangren
Jika kita mengetahui apakah sebenarnya penyakit diabetes mellitus itu dan kemudian merawatnya dengan baik, semua komplikasi tersebut akan tertunda atau batal pemunculannya. Kalau diabetisi sudah terlanjur mengidap komplikasi, perawatan dan pengobatan yang tertib dan baik akan mencegah kelanjutan komplikasi-komplikasi tersebut.

Bagaimana pengaturan makan bagi penderita diabetes melitus…???
Pengaturan makan merupakan pilar utama pengelolaan diabetes mellitus selain aktivitas fisik, edukasi kesehatan dan obat. Namun, Diabetisi (orang dengan diabetes) sering mendapat berbagai informasi tentang makanan dan diabetes melitus dari berbagai sumber yang tidak selalu benar. Informasi yang kurang tepat sering kali merugikan Diabetisi itu sendiri, antara lain tidak lagi dapat menikmati makanan kesukaan mereka.
Sebenarnya anjuran makan pada Diabetisi sama dengan anjuran makan sehat umumnya, yaitu makanan menu seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori masing-masing. Sebaliknya anjuran makan bagi Diabetisi juga akan sangat baik untuk orang sehat yang non diabetes melitus dan juga untuk mencegah penyakit salah gizi yang lainnya.
Tujuan makan sesuai kebutuhan kalori adalah agar dapat mencapai dan mempertahankan berat badan yang normal. Pada Diabetisi yang gemuk, kadar gula darah sulit dikendalikan, sehingga berat badan perlu dibuat normal. Berat badan normal berkisar antara kurang dari 10% sampai lebih dari 10% dari berat badan ideal. Berat badan ideal adalah 90% x (tinggi badan dalam cm dikurang 100 kg). Bila tinggi badan 160 cm, maka berat badan idamannya adalah 90% x (160-100) kg = 54 kg. Berolahraga dengan teratur dapat membantu menurunkan berat badan dan mengendalikan kadar gula darah.
Selain perlu mencapai gula darah dan mempertahankan gula darah mendekati normal, Diabetisi juga perlu mencapai dan mempertahankan lemak darah serta tekanan darah yang normal. Diabetisi tak perlu takut makan dan dianjurkan makan bersama anggota keluarga lainnya, yaitu menu makanan yang seimbang sesuai kebutuhan gizi.
Kandungan zat gizi dalam makanan serta anjurannya untuk diabetisi sebagai berikut:
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber tenaga utama untuk kegiatan sehari-hari dan terdiri atas tepung-tepungan dan gula. Diabetisi dianjurkan mengkonsumsi padi-padian, sereal, buah dan sayuran karena mengandung serat tinggi, juga vitamin dan mineral. Makanan yang perlu dibatasi adalah gula, madu, sirup, kue kukis, dodol dan kue-kue manis lainnya. Karbohidrat sederhana seperti gula hanya mengandung karbohidrat saja tetapi tidak mengandung zat gizi penting lainnya sehingga kurang bermanfaat bagi tubuh.
2. Protein
Protein adalah zat gizi yang penting utuk pertumbuhan dan pengganti jaringan yanng rusak. Oleh karena itu perlu makan protein setiap hari. Sumber protein banyak terdapat dalam ikan, ayam, daging, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
3. Lemak
Lemak juga sumber tenaga. Bagi Diabetisi makanan jangan terlalu banyak digoreng, sebaiknya lebih banyak dimasak menggunakan sedikit minyak sepeti dipanggang, dikukus, dibuat sup, direbus atau dibakar. Batasi konsumsi makanan tinggi kolesterol seperti otak, jerohan, kuning
4. Vitamin & mineral
Vitamin dan mineral terdapat pada sayuran dan buah-buahan, berfungsi utuk membantu melancarkan kerja tubuh. Apabila kita makan makanan yang bervariasi setiap harinya maka tidak perlu lagi vitamin tambahan. Diabetisi perlu mencapai dan mempertahankan tekanan darah yang normal. Oleh karena itu perlu membatasi konsumsi natrium. Hindari makanan tinggi garam dan vetsin. Anjuran makan garam dapur sehari kira-kira 6-7 gram (1 sendok teh).

Bagaimana menu seimbang untuk diabetisi…???
Makanlah beraneka ragam makanan yang mengandung sumber zat tenaga, sumber zat pembangun serta sumber zat pengatur.
1. Makanan sumber zat tenaga mengandung zat gizi: karbohidrat, lemak, dan proten. Makanan sumber zat tenaga antara lain nasi serta penggantinya seperti roti, mie, kentang, dll.
2. Makanan sumber zat pembangun mengandung zat gizi protein dan mineral. Makanan sumber zat pembangun antara lain kacang-kacangan, tempe, tahu, telur, ikan, ayam, daging, susu, keju dll.
3. Makanan sumber zat pengatur mengandung vitamin dan mineral. Makanan sumber zat pengatur antara lain sayuran dan buah-buahan.

Untuk dapat makan sesuai kebutuhan gizi, anda perlu mengetahui kebutuhan kalori sehari. Selain membantu dalam kebutuhan kalori, ahli gizi juga menyaranakan variasi makanan sesuai dengan daftar bahan makanan penukar.
Porsi makanan hendaknya tersebar sepanjang hari, yaitu makan pagi, makan siang, dan makan malam serta kudapan diantara waktu makan. Diabetisi yang menggunakan insulin atau OHO, sebaiknya memperhatikan jadwal makan teratur, jenis serta jumlah makanan. Bila mereka makan tidak teratur, dapat menyebabkan hipoglikemia (penurunan kadar gula darah < 60 mg/dL) yang bisa membahayakan. Sebagai pedoman, dianjurkan makan 6 kali sehari yang terdiri dari 3 kali makan utama, 3 kali snack (kudapan) dengan interval 3 jam. Contoh:
- Pukul 06.30 makan pagi
- Pukul 09.30 makan kecil atau buah
- Pukul 12.30 makan siang
- Pukul 15.30 makan kecil atau buah
- Pukul 18.30 makan malam
- Pukul 21.30 makan kecil atau buah
Jadwal ini dapat berubah asalkan intervalnya tetap 3 jam. Dalam melaksanakan diet diabetes sehari-hari, hendaknya diikuti pedoman “3J” (Jumlah, Jadwal, Jenis), artinya:
J1: Jumlah kalori yang diberikan harus habis.
J2: Jadwal diet harus diikuti sesuai dengan intervalnya, yaitu 3 jam.
J3: Jenis makanan manis harus dihindari, termasuk buah golongan A yaitu anggur, duku, durian, jeruk manis, mangga, nanas, sawo, rambutan, sirsak, nangka masak, kurma, melon, pisang tanduk, pisang mas dan pisang raja.

Untuk mengetahui kebutuhan kalori, komposisi makanan yang harus dimakan serta penanganan diabetes mellitus dengan komplikasi, maka hubungi ahli gizi anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar